20 December 2010

j e d a

pada pintu yang terkibas angin itu, aku memandang bayangan
mungkin engkau. yang diam-diam akan pergi
dengan kedua tangan tersembunyi di dalam saku celana

apakah harus selalu ada lambaian tangan untuk perpisahan?
jeda adalah isyarat nyata. seperti sunyi
yang dipelihara cangkul penggali kubur

bagiku, suka cita adalah kesementaraan belaka
sebab kuasa waktu akan menjadikannya tiada
lalu katamu, "kita rayakan saja cinta selagi ada."

kita mengerti, pertaruhan kita sekadar alasan
tak penting siapa pecundang. pemenangnya adalah cinta
tetapi, sebagaimana warna pudar oleh usia, begitu pula kita
sebab selalu ada akhir dari segala kesementaraan

pada akhirnya kita akan mengerti, kesementaraan adalah buih
ketika buih itu mengering, tak ada yang tersisa selain kenangan
lalu, akankah kau melambai pada kenangan?

tanah baru, 20 desember 2010

01 November 2010

18 October 2010

oleh-oleh

"cukup kamu," katamu
kukemas asa berpita kesumba

di bandara,
asa rebah di bawah pusara

tmp, 8 nov '04

buku kututup

“sampai ketemu,” katamu. tatapmu sayu
kereta berlalu pilu. waktu layu

kelopak gugur beku
kita tutup buku

kalibata, 24 aug ‘04

kontrak buaya

berjanjilah
untuk tak menerkamku
habis itu
kita boleh makan bersama

jkt, 25 November 2004

d i a m

dinding-dinding kini menyilangkan kedua tangan di atas dada
dagu mendongak, sudut-sudut mata menyala,
seperti belati tertimpa matahari. dan, bibir-bibir itu
konstruksi cibiran paling sempurna. tak berkata-kata
aku membaca matamu, seperti aku memahami bibirmu

dinding-dinding itu, menolak mengembalikan jeritku
yang diam

kalibata, 3 februari 2005

16 October 2010

d e g u p

degup itu serupa meteor
yang melintas di angkasa
sekilas, tapi meninggalkan
ekor yang panjang

langit laut jawa, 14/10/10

14 October 2010

09 October 2010

air dan angin

sejak kau curi cahaya bulan di bawah jembatan
sungai-sungai berhenti beriak. angin memilin
diri di tanah-tanah peladang

mengapa seketika mengunci jarak
bukankah kita telah sama-sama lelah?

beijing, 11 sept 2009

08 October 2010

sarapan pagi

hari ini kau tersaji bersama setangkup roti isi,
jus stroberi, dan sepotong sisa mimpi

biar usia tak membuatmu basi,
sudikah kau kukantungi dalam mimpi?

tanahbaru, 010309